Pendapat saya tentang praktek pendukunan di era globalisasi sudah
berlangsung lama. Praktek perdukunan ini sudah ada sejak zaman animisme dan
dinamisme. Jadi, dapat diperkirakan bahwa praktek perdukunan ini sudah berumur
ratusan tahun. Hingga di zaman moderen seperti saat ini, praktek seperti ini
masih banyak diminati oleh orang-orang. Padahal, kemajuan keilmuan seperti saat
ini yang selalu didasari oleh logika, tentu seharusnya dapat mematahkan
keilmuan para pelaku praktek perdukunan yang tidak didasari oleh ilmu yang
logis dan metedolgi yang jelas dalam menerangkan praktek perdukunan.
Sebagian orang percaya bahwa para pelaku perdukunan memiliki
kekuatan mistis yang didapatkan dengan berbagai cara. Ada yang didapatkan
secara langsung oleh para leluhurnya, ada yang mencari dengan melakukan
berbagai ritual, dan masih banyak lagi. Dari kekuatan gaib yang mereka
dapatkan, mereka memiliki kemampuan untuk mengobati, mengetahui nasib ke depan
seseorang, merubah nasib, memasangkan suatu jimat yang dapat mengabulkan
keinginan si peminta, melipat gandakan harta, bahkan mereka dapat mencelakaan seseorang.
Menurut saya buat di era globalisasi praktek pendukunan makin
menjadi jadi , hingga saat ini banyak warga
Indonesia yang masih percaya dengan pendukunan di era globalisasi saat ini , contohnya
saja para pejabat , artis – artis hingga orang biasa. Menurut saya kenapa kita
harus percaya dengan dukun atau yang sering di sebut penasehat spiritual , sedang kita memiliki agama , secara logis
tidak aka nada yang tau tengtang nasib kita esok . begitulah pandangan saya
tentang praktek pendukunan saat ini di era globalisasi.