Jumat, 03 Mei 2013

Pengalaman Alat Transportasi


Kereta api merupakan alat transportasi  favorit bagi banyak orang salah satunya saya. Setidaknya setiap hari saya menggunakan alat transportasi kereta api untuk berangkat ke kampus. Waktu liburan semester 2 saya memlih liburan ke jogja dengan menggunakan alat tranportasi kereta api . Dibalik kesemrawutan pengelolaan kereta api, kereta ekonomi tetap menjadi primadona loh. 

Biaya yang bersahabat dengan kantong mahasiswa kere seperti saya ini menjadi alasan utama meski soal kenyamanan jangan ditanya lah. Alasan kedua adalah kalau naik bus harus transit dulu di jogja kemudian pindah bus sedangkan aku males pindah-pindah maunya sekali duduk langsung sampai. Dan Jogja merupakan salah satu kota yang pas untuk dijadikan tempat berlibur, selain akses yang mudah di tempuh dari Jakarta budget  yang harus disiapkan untuk berlibur di jogja pun tidak begitu banyak. Mulai dari perjalanan menuju jogja dengan menggunakan kereta ekonomi yang hanya memakan biaya 35.000 .

Tidak nyaman bukan berarti membosankan , waktu itu pengalaman pertama saya naik kereta ekonomi biasa ke jogja , sepanjang perjalanan ada yang berdiri sambil sesekali duduk berganti-ganti posisi di dekat pintu kereta ada juga yang tidur terlentang di bawah bangku, yang ini yang kasian gua ngeliatnya sesekali pedangan asongan lewat, kaki-kaki mereka suka nginjek kepala orang-orang yang tidur .

Di samping ketidak nyamananya suasana ini ada satu nilai positif yang saya rasa, posisi bangku yang saling berhadap-hdapan membuat para penumpang ingin menyapa satu sama lain jadi setidaknya selama perjalanan bisa dapat teman baru dan bisa share pengalaman masing-masing sambil nanya-nanya tentang jogja. Selain itu kita juga dapet layanan Plus-Plus, bayangin aja cuma bayar 35ribu kita dpt menikmati layanan extra yang bahkan tidak kia temukan di kereta eksekutif sekalipun seperti halnya Sauna, Shoping center, Aroma terapi, Full music, Anti mati gaya, Ladang amal,  dan yang paling penting Uji kesabaran .

Setelah selesai memempuh perjalanan kurang lebih 10 jam akhirnya sampai juga lah di kota Yogyakarta kereta berhenti di stasiun lempuyangan, untuk kereta bisnis dan eksekutif berhenti di stasiun tugu. Stasiun lempuyangan lebih jauh menuju malioboro sementara stasiun tugu hanya berjarak beberapa meter saja ke malioboro.
Dari stasiun lempuyangan saya naik taksi bersama teman saya untuk ketempat penginapan . begitulah cerita saya tentang pengalaman terindah dengan alat trasportasi .


Kamis, 02 Mei 2013

Cara Meningkatkan Pertahanan Nasional


Pertahanan  Nasional merupakan gambaran suatu negara yang berisi tentang keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,hambatan dan ancaman baik langsung mau pun tidak langsung yang datang dari dalam maupun dari luar negeri tersebut, yang bisa membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa.
Pertahanan Nasional sangat di perlukan oleh negri kita, karena banyaknya  ancaman yang dihadapi yang dapat menyebabkan kondisi dan situiasi negri  kita selalu berubah – ubah. Karena itu pertahanan nasional hrus dibina dan ditingkatkan , sesuai dengan kondisi dan ancaman yang akan dihadapi oleh negeri kita.

Jenis-jenis pertahanan nasional sebagai berikut:
1.    Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
2.    Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.

Cara meningkatkan pertahanan nasional secara dinamis  yaitu dengan cara :

1. Mandiri
Ketahanan Nasional harus mandiri supaya tidak tergantung kepada negara lain. Dan tidak gampang putusasa dalam menjalankan tugasnya. Kemandirian (idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3. Wibawa
Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia semakin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

Pertahanan Nasional juga dapat berjalan dengan baik apabila kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia saling bekerja sama untuk mewujudkan negara yang berdaulan adail dan makmur tanpa ada pengecualian dan kita tidak boleh menyimpang dari Ideologi bangsa kita sendiri yaitu pancasila.